Masa Depan Pendidikan di Sulbar Dalam Bayangan JSM

Calon Wakil Gubernur Sulbar, Jenderal Salim Mengga (JSM), bersama Petahana Calon Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi saat menggelar kampanye di Sumare. (Dok Analysis.co.id).

ANALYSIS.CO.ID, Mamuju – Calon Wakil Gubernur Sulawesi Barat atau Sulbar, Jenderal Salim Mengga (JSM) mengatakan, sumber daya manusia adalah landasan untuk seseorang bisa maju. Sehingga pendidikan menjadi salah satu yang mesti menjadi perhatian bersama oleh semua pihak. (11/10) kemarin.

“Sekolahkan anakmu, didik dia dengan sebaik-baiknya, lengkapi pendidikan itu dengan pendidikan agama, karena kita tidak tahu kedepan jika anak kita pendidikannya bagus, 10 atau 20 tahun kedepan anak-anak bapak bisa jadi bupati, bisa jadi gubernur, bisa jadi menteri atau bahkan presiden,” kata JSM dalam orasi politiknya di dusun Parundang, desa Sumare, kecamatan Simboro. Sabtu (12/10/2024).

Menurut JSM, salah satu yang tertuang dalam visi-misi SDK-JSM adalah soal pendidikan. Melalui itu, SDK-JSM berupaya jika diberikan amanah untuk menjadi pemimpin Sulbar, pihaknya akan menyiapakan beasiswa untuk seribu anak pertahun.

“Tadi itu adek-adek kita bertanya soal perhatian pemerintah khusus mahasiswa, kedepan kita berupaya mempersiapkan beasiswa yang meliputi S1, S2, dan S3,” sebut pria kelahiran Pambusuang Polewali Mandar ini.

Selain itu, pria kelahiran 1951 ini juga berjanji, akan melakukan pembangunan infrastruktur pendidikan yang lebih berkualitas juga tenaga pengajar ditingkatkan agar lebih profesional.

Puranawirawan TNI yang pernah mengabdi selama 34 tahun ini  menambahkan, yang tak kalah penting bagi anak adalah pendidikan agama, sebab dasar terbaik untuk menjadi manusia mulia. Tanpa agama, tanpa ahlak ilmu bisa merusak moral seseorang.

“Kenapa begitu banyak yang menjadi koruptor, karena pendidikannya tinggi tapi ahlaknya bobrok, jadi imbangi pendidkan itu dengan moral yang baik dan itu kita bisa dapat di Agama,” tegas Salim S Mengga.

Selanjutnya kata dia, peningkatan ekonomi masyarakat, wilayah ini mayoritas masyarakat nelayan, pemerintah sudah berupaya selama ini, melakukan pengadaan alat tangkap, pembuatan perahu dan lain sebagainya. Tetapi masih banyak penyimpangan.

“Ke depan kita upayakan, kalau bikin perahu, maka nelayan itu sendiri yang kontrol, apakah perahu ini layak untuk dia atau tidak,” tutup JSM dalam orasinya.

Nur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup