Kendalikan Harga Pangan, Pemprov Sulbar Optimalkan Pasar Murah
ANALYSIS.CO.ID, Mamuju – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) kembali mengoptimalkan gerakan pasar murah.
Gpm ini berpusat di depan Kantor Gubernur Sulbar, pasar murah ini menjadi salah satu strategi pemerintah daerah untuk menstabilkan harga pangan jelang perayaan Idul Adha.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar, Abdul Waris, menjelaskan bahwa program gerakan pangan murah ini bukan sekadar upaya menekan laju inflasi.
“Ini juga untuk menjaga harga pangan tetap stabil,” jelas Waris. Jumat (23/05/2025).
Ia menambahkan, pasar murah ini sekaligus menjadi jembatan antara pemerintah, Badan Pangan Nasional, dan masyarakat, untuk mendekatkan akses pangan terjangkau.
Waris menyebutkan bahwa pekan ini, hampir seluruh komoditas pangan di Sulbar, kecuali beras, mengalami penurunan harga dan ketersediaan stok yang memadai.
“Harganya stabil dibanding tahun kemarin,” ungkapnya.
Namun, Waris mengakui adanya inflasi pada komoditas ikan. Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Mamuju mencatat inflasi 3,95 persen, sementara tingkat provinsi berada di angka 3,36 persen.
Meskipun demikian, Waris menekankan bahwa angka tersebut masih berada di bawah batas inflasi nasional yang berkisar 1,5 hingga 3,5 persen.
Petani di Sulbar juga diimbau untuk tidak khawatir mengenai ketersediaan bahan pangan menjelang lebaran. Pasar murah ini akan terus digulirkan setiap sepekan sekali, memastikan stabilitas harga dan pasokan pangan bagi masyarakat.(*)

Tinggalkan Balasan