Pemkab Mamuju dan Penghargaan UHC Award, Sebuah Prestasi Tanpa Pamrih

Pemkab Mamuju dan Penghargaan UHC Award, Sebuah Prestasi Tanpa Pamrih. (Dok. Ist)

JAKARTA, Analysis.co.id – Pemerintah Kabupaten Mamuju kembali menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Hal itu mendasar, sebab, komitmen menghadirkan layanan kesehatan yang adil, bermutu dan tanpa hambatan finansial bagi masyarakat Mamuju. Jumat (09/8/2024).

Bupati Mamuju, Dr. Hj. Sitti Sutinah Suhardi, turut menerima UHC Award yang digelar di The Krakatau Grand Ballroom TMII Jakarta.

Selain itu, apresiasi tingkat nasional tersebut, Sutinah atau biasa disapa Ibu Tina mengaku bangga telah mampu mempertahankan komitmen untuk menghadirkan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat binaannya.

“Ini tentu akan menjadi motivasi bagi kita untuk selalu berupaya memberikan layanan dasar dan sangat dibutuhkan masyarakat, meskipun komitmen ini kita lakukan ditengah keterbatasan finansial kita, namun saya ingin memastikan masyarakat mamuju bisa terjamin layanan kesehatannya, tanpa harus takut tidak mampu membayar kalau masuk Rumah Sakit atau Puskesmas,” kata Bupati Perempuan Pertama di Kota Mamuju.

Sutinah menambahkan, Dinas Sosial Kabupaten Mamuju, saat ini terus meningkatkan pelaksanaan visi Mamuju Keren, kali ini mampu mengakomodasi hingga 98 persen masyarakat untuk mendapatkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui kepesertaan BPJS kesehatan.

“Prsentase ini setara dengan capaian nasional, dan membawa Mamuju meraih UHC Award dengan kategori Madya,” sambungnya.

Meski cenderung menjadi kebijakan yang kurang populis, dan tidak banyak mendapat perhatian publik, kata dia, hal itu dikarenakan tidak serta merta dapat disaksikan secara langsung sebagaimana pembangunan jalan dan jembatan.

“Namun kebijakan pada layanan dasar sektor kesehatan ini,telah di intervensi melalui alokasi anggaran dari APBD MAmuju rata-rata Rp.60 Milyar setiap tahunnya,” katanya.

Masih Sutinah, “Kalau anggaran senilai ini kita alokasi untuk membangun jalan,tentu sudah banyak jalan yang bisa kita perbaiki, namun lagi-lagi saya tidak mau jalanan nanti bagus tapi masih banyak masyarakat yang sakit dan takut berobat,jual barang supaya bisa ke puskesmas,atau ibu hamil yang tidak bisa dirawat dan mengalami kematian hanya gara-gara tidak ada biaya,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan, “sebab itu, kita terus berkomitmen untuk menghadirkan layanan kesehatan gratis ini sebagai salah satu program prioritas,” tutupnya. (*)

Tutup