Imbas Dana Desa Rp 388 Juta Raib, Puluhan Kader di Mamuju Ancam Mogok Kerja
ANALYSIS.ID, Mamuju – Hilangnya anggaran Dana Desa (DD) senilai Rp 388.426.000 pada Juni lalu di Desa Tapandullu, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) berpotensi melumpuhkan layanan dasar desa.
Puluhan kader dari berbagai program desa, mulai dari Posyandu hingga PAUD, mengancam akan melakukan mogok kerja karena insentif mereka tak kunjung dibayarkan.
Ancaman ini muncul setelah perwakilan kader mendatangi kantor desa untuk menuntut kejelasan mengenai pembayaran tunjangan yang menjadi hak mereka.
Misbah, salah seorang perwakilan Kader Posyandu Bunga Teratai Desa Tapandullu, menyatakan kekecewaan para kader.
“Saya ke kantor desa ini cuma untuk menanyakan tentang gaji atau insentif,” ujarnya, di Kantor Desa Tapandullu, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju. Selasa (16/12/2025).
Ia mengatakan, jika uang tersebut tidak segera diganti oleh pihak terkait atau yang menghilangkan, para kader sepakat mengambil langkah drastis.
“Kami seluruh kader Posyandu serta teman-teman yang lain, kami berunding bagaimana kegiatan selanjutnya, apakah kita hentikan untuk sejenak atau langsung mogok bekerja saja,” katanya.
Ia berharap musibah ini segera menemukan jalan keluar. “Semoga uang ini segera digantikan, maka kami bergiat lagi seperti semula,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Tapandullu, Rahmat, membenarkan kedatangan para kader.
Ia menjelaskan bahwa para kader menanyakan tunjangan mereka untuk 5 hingga 6 bulan ke belakang.
“Mereka datang ke kantor desa menanyakan tunjangan mereka. Selama ini mereka tahu bahwa dana desa yang hilang dan di situ DD sumber penghasilan mereka,” jelas Rahmat.
Rahmat mengakui bahwa potensi mogok kerja ini menjadi kekhawatiran utama pemerintah desa. Jika para kader berhenti bekerja, kegiatan penting di desa akan terhambat, termasuk layanan PAUD/TK, Posyandu, hingga TPA.
“Itulah yang kami pikirkan di pemerintah desa. Kegiatan yang ada di desa mungkin akan terhambat kalau kader ini tidak bekerja,” terangnya.
Adapun upaya yang sedang dilakukan, ia menyatakan telah berkoordinasi dengan Camat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).
Langkah selanjutnya, ia berencana menemui langsung Bupati Mamuju untuk meminta petunjuk dan solusi.
“Setelah saya sudah koordinasi dengan Camat dan PMD, saya Insya Allah kami langsung ke Ibu Bupati sebagai pimpinan kita. Harapan saya semoga musibah ini ada jalan, semoga juga dari pihak Ibu Bupati mencarikan solusi langkah apa kami tempuh di desa,” harapnya.
Diketahui, Dana Desa yang hilang merupakan sumber penghasilan utama bagi total 31 kader dan petugas desa, meliputi:
- Kader Pendidikan PAUD: 4 orang
- Guru TK: 6 orang
- Petugas Perpustakaan: 6 orang
- Kader KB: 5 orang
- Kader Kesehatan: 5 orang
- Kader KPM: 1 orang
- Pengurus Desa Digital: 1 orang
- Bidan Desa: 1 orang
- Dukun Terlatih: 1 orang.
- Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT).(Nur)

Tinggalkan Balasan