Replacement Dermaga Pelabuhan Mamuju Akibat Gempa, Ditargetkan Selesai Desember 2025

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Mamuju, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Capt. Isa Amsyari didampingim Tim Konsultan, dan penyedia Replacement Dermaga Pelabuhan Mamuju. (Dok Analysis.id).

ANALYSIS.ID, Mamuju – Perbaikan atau Replacement Dermaga Pelabuhan Mamuju yang rusak akibat gempa 2021 lalu, ditargetkan rampung pada 31 Desember 2025 mendatang.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Mamuju, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Capt. Isa Amsyari, menyatakan proyek ini murni dibiayai penuh oleh pemerintah pusat melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

“Negara hadir, negara turun untuk kemajuan masyarakat Mamuju,” ujar Isa di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Mamuju. Jl. Yos  Sudarso, No. 2 Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Kamis (11/09/2025).

Ia menegaskan, perbaikan ini sangat mendesak karena banyak masyarakat, termasuk buruh dan serikat pekerja, bergantung pada operasional dermaga untuk mata pencarian.

“Mereka mendesak kami agar proyek ini segera selesai,” jelas Isa.

Selama pengerjaan, kegiatan sandar kapal dialihkan ke Dermaga Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Mamuju.

selain itu, untuk memastikan proyek berjalan sesuai aturan dan menghindari maladministrasi, proyek ini mendapat pendampingan hukum dari Kejaksaan Tinggi dan Polda setempat.

“Ada pendampingan dengan hukum. Kalau ada kesalahan, mereka yang meluruskan. Jadi ini on the track,” jelas Isa.

ditempat yang sama, Muhammad Yusuf, Inspektur Konsultan Supervisi, menambahkan, bahwa progres pekerjaan saat ini sudah mencapai 70%.

Menurutnya, Angka ini sesuai dengan kontrak yang dimulai sejak 16 Mei 2025 mendatang.

Selanjutnya, Alif dari PT Tirai Mega Utama, selaku penyedia jasa konstruksi, menjelaskan tingginya persentase progres ini disebabkan oleh bobot pekerjaan terbesar, yakni pengadaan tiang pancang, yang sudah selesai.

“Di kontrak dermaga ini, yang besar bobotnya itu pengadaan tiang pancangnya. Karena sudah diadakan, bobotnya langsung besar, makanya itu bobot 70 persen sekarang,” paparnya.

Proyek bernama Replacement Dermaga Pelabuhan Mamuju ini dimulai pada 16 Mei 2025 dengan nilai kontrak Rp 39,64 miliar.

Alif menyebutkan, pekerjaan dimulai dengan membongkar dermaga lama berukuran 10,5 x 3 x 60 meter, lalu diganti dengan struktur baru berukuran sama namun lebih kuat.

Saat ini, pekerjaan sudah memasuki tahap pemancangan dan fabrikasi besi. Rencananya, pemancangan akan rampung pada Oktober, dilanjutkan dengan pengerjaan struktur atas secara bersamaan.

Meskipun menghadapi kendala seperti cuaca dan pasang surut, PT Tirai Mega Utama optimistis dapat menyelesaikan proyek tepat waktu. “Untuk mengatasi kendala, kami siapkan dua alat pancang. Sebenarnya satu saja sudah cukup, tapi demi percepatan kami tambah satu lagi,” kata Alif.

Dengan strategi ini, Alif yakin proyek bisa selesai sebelum batas kontrak pada 31 Desember 2025. “Kami optimistis,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup