Safari Ramadan di Mamasa, SDK Soroti Kemiskinan dan Tantangan Pembangunan
ANALYSIS.CO.ID, MAMASA – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), dan Wakil Gubernur, Salim S. Mengga (JSM), melakukan safari Ramadan di Masjid Agung Nurul Ikhsan Mambi, Kabupaten Mamasa, Jumat Malam kemarin.
Kunjungan ini menjadi momentum bagi Suhardi Duka untuk merefleksikan kepemimpinannya dan menyampaikan tantangan pembangunan yang dihadapi Sulawesi Barat, khususnya Kabupaten Mamasa.
Dalam kesempatan tersebut, Suhardi Duka, yang juga anggota DPR RI periode 2019-2024, menekankan bahwa menjadi pemimpin bukanlah tugas yang ringan.
Ia menyoroti proses demokrasi yang panjang dan biaya politik yang tinggi sebagai tantangan awal.
“Setelah terpilih, tugas pemimpin semakin berat karena harus merealisasikan janji-janji kampanye,” ujarnya. Minggu (16/03/2025).
Suhardi Duka tidak menampik bahwa kondisi Sulawesi Barat masih jauh dari ideal. Pertumbuhan ekonomi yang melambat, angka kemiskinan yang tinggi, akses jalan yang belum memadai di banyak desa, serta masalah BPJS menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
“Di Mamasa, gaji ASN dan kepala desa masih banyak yang belum dibayar,” ungkapnya.
Gubernur SDK mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan memberikan dukungan dalam membangun daerah. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemimpin, ulama, dan masyarakat.
“Sekuat apa pun seorang pemimpin, jika tidak didampingi oleh ulama yang memberikan nasihat, ia bisa tergelincir. Begitu juga, jika umat tidak solid, pembangunan sulit terwujud,” jelasnya.
Suhardi Duka berjanji akan menjalankan pemerintahan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Salah satu target utama yang dicanangkan adalah menurunkan angka kemiskinan di Sulawesi Barat sebesar 1 persen setiap tahun.
Saat ini, angka kemiskinan di Sulawesi Barat berada di kisaran 11 persen, sementara di Mamasa mencapai 16 persen, dengan sekitar 20 ribu penduduk masuk dalam kategori miskin ekstrem.
“Ini adalah beban yang harus kita selesaikan bersama. Saya sudah mengarahkan seluruh daya dan kekuatan untuk fokus pada masalah mendasar ini,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk mengatasi kemiskinan ekstrem. Selain itu, program beasiswa bagi anak-anak kurang mampu yang ingin melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi juga menjadi prioritas.
“Kita ingin Sulawesi Barat sejajar dengan daerah lain di Indonesia. Untuk itu, semua stakeholder harus memperbaiki diri dan menjalankan pembangunan dengan integritas tinggi. Seperti kata Presiden, ‘Perbaiki dirimu sebelum kamu diperbaiki’,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, Suhardi Duka mengajak masyarakat untuk selalu mendoakan para pemimpin agar dapat menjalankan tugas dengan amanah.
“Kami berharap umat Islam bisa mendoakan pemimpinnya, mendoakan kami, mendoakan Bupati dan Wakil Bupati, pimpinan DPRD, serta para pejabat, agar mereka tetap berada di jalur yang benar,” ucapnya.
Gubernur SDK menegaskan bahwa tanpa kekuatan iman dan nilai-nilai agama, seorang pemimpin bisa melenceng dari harapan rakyat.
Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk mengawasi jalannya pemerintahan agar setiap program benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.(*)

Tinggalkan Balasan