MFF 2024, BI Sebut Potensi Pemetaan Ekonomi daerah

Pameran UMKM di MFF 2024

ANALYSIS.CO.ID, Mamuju – Produksi film berhubungan dengan kebanksentralan, hal itu sampaikan oleh Humas BI Sul-Bar, Muhammad Fadhil Nasution. Sabtu (26/10/2024).

Menurutnya, ada kesalahpahaman tentang Bank Indonesia di masyarakat. Banyak yang berpikir, Bank Indonesia sama seperti dengan bank-bank konvensional yang berhubungan langsung melayani masyarakat.

“Padahal tidak. Bank Indonesia adalah lembaga milik negara yang mengatur program terkait, yang intinya ada tiga poin: pertama mencapai stabilitas nilai rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, memelihara sistem keuangan. bedanya juga, kalau bank-bank konvensional itu didirikan melalui akta pendirian perusahaan, kalau BI berdasar undang-undang. satu punya swasta; satu milik negara.” ucap Muhammad Fadil.

Fadil menjelaskan, Bank Indonesia adalah puncak dimana ketika ada bank konvensional yang barangkali hampir collapse, tak jarang BI menjadi lembaga yang membantu bank tersebut dari kebangkrutan.

Meski demikian, dia menambahkan, bukan berarti Bank Indonesia menutup diri dengan masyarakat. BI tetap terbuka bagi masyarakat meskipun sifatnya tentu saja bukan layanan seperti bank konvensional.

“Bank indonesia hadir, misalnya dalam manakarra film festival untuk membantu daerah memetakan potensi ekonominya. Termasuk film” sambungnya.

Selanjutnya, dia menuturkan, Bank Indonesia mengajak seluruh warga sulbar untuk mengikuti terus informasi terkait Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Barat di media sosial.

“ayo follow kami,” tuturnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup