Dua Hektar Lahan Jadi Sentra Pembibitan Komoditi Pangan di Garap Sekprov Sulbar, Pj Bahtiar Beri Apresiasi

Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin saat melakukan kunjungan di lahan seluas dua hektar untuk dipersiapkan menjadi sentra pembibitan, yang telah di Garap oleh Sekprov Sulbar, Muhammad Idris. (Dok. Humas Pemprov Sulbar).

MAMUJU, Analysis.co.id – Masalah utama pengembangan pertanian, peternakan dan perikanan di Indonesia ada pada level hulu, yakni ketersediaan pembibitan.

Melalui hal itu, PJ Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Sekprov Sulbar, Muhammad Idris mengeksekusi lahan seluas dua hektar untuk dipersiapkan menjadi sentra pembibitan.

“Level hulu adalah bibit dan itu rupanya masalah Indonesia juga hari ini. Indonesia menghabiskan uang 19 triliun setahun untuk beli bibit ke luar negeri minimal 19 triliun warga kita beli ke Thailand, Malaysia, sekarang banyak produksi Philippine Taiwan. Taiwan itu produsen luar biasa sekarang karena mereka riset and developmentnya besar bahkan negara-negara seperti Israel itu teknologinya luar biasa,” ucap Bahtiar setelah melakukan Penanaman di Sese, Simboro. Jumat (21/06/2024).

Bahtiar berharap, dengan ketersediaan lahan Sulbar dapat mengatasi persoalan hulu untuk pengembangan komoditi pertanian. Salah satunya pembibitan yang akan dikembangkan adalah bibit pisang, Sukun, dan komoditi lainnya.

“Terima kasih atas kerja keras Sekda langsung mengeksekusi, memperbaiki akses. Kedua kalinya saya kesini dan hari ini kita tanam Sukun. mengecek progress ternyata luar biasa melampaui harapan saya Pak,” harap ahtiar.

Selanjutnya, otucome dari sentra pembibitan ini diharapkan sampai pada sertifikasi agar dapat diperjualbelikan melalui e katalog.

Sekprov Sulbar, Muhammad Idris mengatakan, sengaja mempercepat kesiapan lahan agar program yang menjadi prioritas PJ Gubernur dapat segera terealisasi dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Seperti arahan dan juga petunjuk Bapak insya Allah kita tadi berbicara dengan kepala OPD untuk mempercepat lokasi ini menjadi lokasi pembibitan. Nah di sore hari kita juga menanam sukun sebagai tradisi baru kita untuk tiada hari tanpa menanam dan kedua ini sebagai bagian dari usaha kita untuk memperingati hari lingkungan hidup sedunia,” ujar Muhammad Idris. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tutup